Kuala Lumpur - Indonesia Warriors, si Ksatria, menelan kekalahan di kandang naga yang mereka buru, Westports Malaysia Dragons. Rony Gunawan dkk. ditundukkan dengan skor 79-82 oleh tim asal Kuala Lumpur tersebut.
bertanding di MABA Stadium, Sabtu (3/3/2012) sore WIB, Larry Jonathan Smith menjadi penyumbang angka terbanyak dengan 18 poin. Sementara itu, Rony dan Mario Wuysang mencetak total 29 poin.
Pertarungan ketat terjadi di kuarter pertama, di mana Dragons memimpin 17-13 dengan sisa waktu satu menit. Meski terus mengejar, Warriors harus terima Dragons unggul 22-20 di akhir kuarter.
Di kuarter kedua, ketika pertandingan menyisakan waktu sekitar lima menit, Mario mencetak tembakan tiga angka, membuat Warriors memperkecil ketertinggalan menjadi 30-27. Tapi, Dragons berhasil keluar dari tekanan dan akhirnya unggul 43-38 di akhir kuarter tersebut.
Tiras Jamaal Wade mencetak 32 poin untuk Dragons dalam pertandingan ini dan menjadi penyandang poin terbanyak untuk wakil Malaysia tersebut. Westports pun masih memimpin di akhir kuarter ketiga; 67-60.
Dengan sisa 49 detik di kuarter terakhir, Warriors berusaha mengejar ketertinggalan 79-76. Namun, Westports berhasil mempertahankan keunggulan sampai akhirnya memenangi laga.
Bagi Warriors, ini adalah kekalahan keenam dari 10 laga di ASEAN Basketball League. Posisi mereka pun masih tertahan di urutan keempat.
Sementara itu, bagi Dragons ini adalah kemenangan keenam. Mereka kini tengah berada di puncak klasemen sementara.
Ksatria' Gagal Taklukkan 'Naga
Tak Akan Ada Messi yang Lain
Barcelona - Di umur yang baru menginjak 24 tahun, Lionel Messi hampir mendapatkan semua yang diinginkan pesepakbola. Pep Guardiola pun menyebut jika tak ada pesepakbola lain yang mampu jadi seperti Messi.
Penilaian itu Guardiola keluarkan pasca penampilan hebat Messi saat Barcelona menggulung Bayer Leverkusen dengan skor 7-1. Pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions itu Messi memborong lima dari tujuh gol kemenangan Barca.
Sebuah pencapaian yang belum pernah dilakukan pemain manapun yang tampil di Liga Champions, baik dalam format lama maupun baru. Fakta ini pun seperti kian menguatkan label pemain terbaik dunia yang sudah tiga tahun dimiliki Messi, serta sekumpulan gelar yang sudah diberikannya untuk Los Cules.
Maka wajar jika Guardiola menyebut anak asuhnya itu sebagai pesepakbola langka dengan bakat yang dimilikinya serta kehebatannya di atas lapangan. Bahkan Guardiola berani menilai tidak ada pemain lain yang bisa tampil seperti Messi.
"Anda tidak akan melihat yang seperti dia di dalam hidup Anda dan begitupun saya," tukas Guardiola seperti dilansir Reuters.
"Kami menyaksikan salah satu performa spesial Messi malam ini. Itu adalah sebuah pemberian dan saya selalu bisa bilang kalau saya adalah pelatihnya," sambungnya.
"Kredit yang bisa saya dapatkan adalah saya selalu memainkannya di dalam tim dan kami hanya ingin selalu memastikan dia mendapatkan bola. Lalu tugas kami pun selesai. Permainan jadi miliknya dan semua tergantung kapan dia memutuskan untuk menuntaskannya."
Raihan lima gol tadi membuat Messi sudah mencetak 12 gol dari tujuh penampilan di Liga Champions musim. Jumlah yang sama dengan apa yang Messi cetak musim lalu dan diperkirakan akan terus bertambah melihat performa saat ini.
Messi pun berhasil menambah perbendaharaan golnya jadi 48 gol dari 42 penampilan musim ini. Cuma butuh tujuh gol lagi bagi pesepakbola berpaspor Argentina itu untuk menyamai Cesar Rodriguez, topskorer sepanjang masa klub Catalan itu. Messi sudah punya 228 gol sementara Cesar 235 gol.
"Messi pantas mendapat sanjungan karena ia luar biasa. Fakta bahwa dia hanya berjarak tujuh gol lagi dari Cesar di umurnya yang baru 24 tahun."
"Dengan bakat alamiahnya dia itu unik dan dia mampu untuk bersaing dan mengajarkan kami bagaimana cara untuk bersaing," tuntas Guardiola.
'Barca Akan Juara Lagi'


Leverkusen tak bisa berbuat banyak saat menyambangi Camp Nou, dinihari tadi. Keperkasaan El Barca tak mampu ditandingi oleh wakil Jerman itu sehingga menyerah 1-7 dengan Lionel Messi mencetak lima gol.
Tim berjuluk Werkself ini tersingkir dengan agregat 2-10, menyamai rekor kekalahan agregat terburuk yang pernah diderita oleh klub Jerman dalam sejarah Liga Champions.
Dengan kekalahan 1-3 di leg I, Leverkusen ingin lebih ofensif namun strategi itu malah menjadi bumerang buat skuad besutan Robin Dutt.
"Ini sulit untuk menemukan kata-kata. Kami ingin bermain lebih menyerang daripada di leg pertama, tapi Barcelona menghukum kami atas rencana ini," ucap Rolfes di situs resmi UEFA.
"Hasil ini terkait dengan kualitas dari lawan kami, tapi kami juga membuat sejumlah kesalahan. Sekarang (kiprah) Liga Champions sudah berakhir, tapi kami akan fokus ke liga untuk kembali di musim depan."
Barcelona, menjadi salah satu tim yang belum pernah menelan kekalahan sejak fase grup. Jika terus tampil konsisten, Rolfes tidak ragu skuad Josep Guardiola itu akan mampu mempertahankan mahkota Eropa.
"Jika segala hal berpihak kepada mereka seperti normal, meraka akan memenangi Liga Champions lagi di tahun ini," yakin Rolfes.